SIMBOLISASI MODERASI BERAGAMA: KAJIAN ATAS SIMBOL DAN KEBIJAKAN PAKAIAN BATIK MODERASI BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI

https://doi.org/10.31330/repo.v2i1.22

Authors

  • Wendi Parwanto Institut Agama Islam Negeri Pontianak-Indonesia

Keywords:

Policy, Religious Moderation Batik, Ministry of Religion RI.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dilematisasi dan promblematika kebijakan baju batik moderasi beragama yang digagas oleh Kementerian Agama RI. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Teknik pengumpulan data adalah menggunakan teknik dokumentasi, yakni mengumpulkan data-data dari sumber-sumber otoritatif baik website resmi Kemenag atau website lainnya yang membahas tentang batik moderasi Kementerian Agama RI. Kesimpulan artikel ini menjelaskan Pertama, dari aspek simbol, dengan mengakomodir simbol-simbol semua agama, maka secara orientasi batik ini dibuat sebagai upaya peneguhan semangat moderasi beragama, khususnya bagi para ASN di lingkungan Kementerian Agama. Namun, di sisi lain, karena simbol-simbol agama tersebut di satukan dalam satu produk (pakaian), maka ini yang memicu perdebatan, khususnya dari perspektif agama mayoritas (Islam) dan perspektif sosial. Kedua, sebagai sebuah kebijakan yang kontributif, paling tidak memenuhi empat kriteria, yakni; 1) Tidak kontradiktif dan problematik, 2) Tidak multitafsir, 3) Memiliki konsistensi; dan 4) Oprasional atau dapat diterapkan. Maka kebijakan batik moderasi agama ini belum sepenuhnya mengakomodir kriteria-kriteria tersebut. Hal ini bukan berarti kebijakan ini tidak memiliki signifikansi yang jelas, namun masih menunggu penjelasan dan ulasan dari pihak Kementerian Agama RI tentang tujuan dan keberlangsungan regulasi ini.

References

Abror Mhd. (2020). Moderasi Beragama dalam Bingkai Toleransi (Kajian Islam dan Keberagaman ). Rusydiah, 1(1), 137–148.

Al-Bahjah TV. (2022). Batik Moderasi Kemenag RI Tuai Kontroversi. https://www.youtube.com/watch?v=1RD07rYR04c&t=805s

Alakoc, B. P. (2017). When Suicide Kills: An Empirical Analysis of The Lethality of Suicide Terrorism. International Journal of Conflict and Violence, 11(8), 1–15. https://doi.org/10.4119/UNIBI/ijcv.493

Amaris Trixie, A. (2020). Filosofi Motif Batik Sebagai Identitas Bangsa Indonesia. Journal of Design and Creative Industry, 1(1), 1–9. https://journal.uc.ac.id/index.php/FOLIO/article/view/1380/1148

Astonis, S. S., Simanjuntak, H., & Seli, S. (2018). Afiksasi Bahasa Dayak Kanayatn dalam Kitab Papakatn Barahu. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 7(11), 1–12. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/29440/75676579054

Deputi Politik, Hukum, P. dan K. (2022). Pedoman Penerapan Reformasi Regulasi. BPPN (Bappenas).

Dewi Indah Ayu N. (2022). Terjemahan Al-Qur`an Bahasa Daerah. Balitbang.Kemenag.Go.Id. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/terjemahan-al-qur-an-bahasa-daerah

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. Basic Books, Inc.

Hanafi, M. M. (2016). Soal Terjemahan Awliyâ’ Sebagai “Teman Setia.” Kemenag.Go.Id. https://kemenag.go.id/nasional/soal-terjemahan-awliya-sebagai-teman-setia-ini-penjelasan-kemenag-181nt2

Harjuna, M. (2018). Islam dan Resolusi Konflik. Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 14(1), 23. https://doi.org/10.14421/rejusta.2018.1401-09

Hendro, E. P. (2020). Simbol: Arti, Fungsi, dan Implikasi Metodologisnya. Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, 3(2), 158–165. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/endogami/article/download/30640/17351

Ibnu Mandzur. (2005). Lisanul ’Arab dalam Maktabah Syamilah.

Irwan Wibisono. (2022). Kampanye Moderasi Beragama di Instagram: Studi Narasi Lukman Hakim Saifuddin dan Yaqut Cholil Qoumas. International Conference on Cultures and Languages (ICCL), 1–23.

Izzan, A. (2022). Pergeseran Penafsiran Moderasi Beragama Menurut Tafsir Al-Azhar Dan Tafsir Al-Misbah. Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 6(2), 129–141.

Jatnika, R. (2022). Letupan Batik Moderasi Beragama Versi Kemenag RI. Radartasik.Id. https://radartasik.id/letupan-batik-moderasi-beragama-versi-kemenag-ri/

Junaedi, E. (2019). Inilah Moderasi Beragama Perspektif Kemenag. Harmoni, 18(2), 182–186. https://doi.org/10.32488/harmoni.v18i2.414

Kasanah, N. (2021). Perempuan Dalam Jerat Terorisme: Analisis Motivasi Pelaku Bom Bunuh Diri Di Indonesia. IJouGS: Indonesian Journal of Gender Studies, 2(2), 34–43. https://doi.org/10.21154/ijougs.v2i2.3242

Kementerian Agama RI. (2020a). Buku Statistik Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama RI. Kementerian Agama RI.

Kementerian Agama RI. (2020b). Menag Fachrul Razi dan Kinerja Kementerian Agama: Respin Isu Aktual Seputar Kehidupan Keagamaan. https://kemenagsurabaya.online/berita/detail/menag-fachrul-razi-dan-kinerja-kementerian-agama

M. Ali Syafiuddin. (2022). Baju Batik Moderasi Beragama, Hukum, Akar Masalah. Mediaumat. https://mediaumat.id/baju-batik-moderasi-beragama-hukum-akar-masalah-dan-solusinya/

M. Husein A. Wahab. (2011). Simbol-simbol Agama. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 15(1), 165–175. https://core.ac.uk/download/pdf/196255896.pdf

Michel Foucault. (1976). The Archaeology of Knowladge. Row Publisher.

Moh. Khoeron. (2021). Gus Yaqut Tegas Kemenag Milik Semua Agama. Kemenag.Go.Id. https://kemenag.go.id/nasional/gus-yaqut-tegaskan-kemenag-milik-semua-agama-ozhcw0#:~:text=Agama tidak hanya Islam%2C ormas,Katolik%2C Hindu%2C dan Buddha.

Nanang Martono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Rajawali.

Nurainun, M., & Vita, F. (2019). Pancasila dan Toleransi Pada Tradisi Keagamaan Masyarakat Yogyakarta. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan, 16(1), 51–58.

Nurani, H., & Nurdin, A. A. (2019). Pandangan Keagamaan Pelaku Bom Bunuh Diri di Indonesia. Journal of Islamic Studies and Humanities, 3(1), 79–102. https://doi.org/10.21580/jish.31.2936

Parwanto, W. (2021). Terjemahan Al-Qur`an Bahasa Dayak Kanayatn: Telaah Vernakularisasi sebagai Upaya Awal menunju Indigenisasi. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 23(2), 108. https://doi.org/10.22373/substantia.v23i2.9412

Parwanto, W., Sahri, S., Busyra, S., Riyani, R., & Nadhiya, S. (2022). Religious Harmonization on Ethno-Religious Communities of Muslim and Dayak Katab-Kebahan in Tebing Karangan Village, Melawi District, West Kalimantan. Harmoni, 21(2), 184–200. https://doi.org/10.32488/harmoni.v21i2.638

Poerwadaminta dan Wojowasito. (1978). Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia – Inggris. Hasta.

Pujiyanto. (2013). Fenomena Desain Batik Surakarta Dan Yogyakarta. Jurusan Seni Dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 11(1), 68–86.

Ramdhan, M. (2021). Metode Penelitian. Cipta Media Nusantara.

Rifan Aditiya. (2022). Heboh Batik Moderasi Beragama Kemenag, Apakah Orang Nasrani Rela Pakai baju Gambar Masjid ke Gereja? Surara.Com. https://www.suara.com/news/2022/11/04/085928/heboh-batik-moderasi-beragama-kemenag-apakah-orang-nasrani-rela-pakai-baju-gambar-masjid-ke-gereja

Sinta Dewi, N. R. (2022). Konsep Simbol Kebudayaan: Sejarah Manusia Beragama Dan Berbudaya. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 2(1), 1. https://doi.org/10.22373/arj.v2i1.12070

Stevenson, [Ed]. Angus. (2010). Oxford Dictionary of English. Oxford University Press.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta.

Sumarto, S. (2021). Implementasi Program Moderasi Beragama Kementerian Agama RI. Jurnal Pendidikan Guru, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v3i1.294

Syarif, F. (2019). Religion in the Conflict Flows. Addin, 13(2), 337. https://doi.org/10.21043/addin.v13i2.6452

Takdir, M., Mushthafa, M., & AS, R. (2021). The Dynamics of Religious Conflict in Indonesia: Contestation and Resolution of Religious Conflicts in The New Order Age. Al-Adyan: Journal of Religious Studies, 2(2), 103–121. https://doi.org/10.15548/al-adyan.v2i2.3184

Taufiq, F., & Alkholid, A. M. (2021). Peran Kementerian Agama dalam mempromosikan moderasi beragama di era digital. Jurnal Ilmu Dakwah, 41(2), 134–147. https://doi.org/10.21580/jid.v41.2.9364

Tejawati, A., Widians, J. A., Sulle, R., Muhammad Bambang Firdaus, Prafanto, A., & Alameka, F. (2022). Pemodelan Konsep Augmented Reality Motif Batik Dayak Kalimantan Timur. Metik Jurnal, 6(1), 37–44. https://doi.org/10.47002/metik.v6i1.333

Tim Penerjemah Kementerian Agama RI. (2015). Al-Qur`an dan Terjemah Bahasa Dayak Kanayatn. Puslitbang Kemenag RI.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pusat Bahasa.

Tim Penyusun Kementerian Agama RI. (2019). Moderasi Beragama. Kementerian Agama RI.

Triandika, L. S. (2021). Makna Stilasi Corak Motif Batik Tanjungbumi Madura. Jurnal Studi Budaya Nusantara, 5(1), 132–143. http://dx.doi.org/10.21776/ub.sbn.2021.005.02.05

Wendi Parwanto. (2022). Vernakularisasi Tafsir Al-Qur’an Di Kalimantan Barat (Studi Atas Tafsir Ᾱyāt aṣ-Ṣiyām Karya Muhammad Basiuni Imran). Suhuf, 15(1), 107–122.

Wicaksono, H. (2018). Analisis Kriminologis: Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya. Deviance: Jurnal Kriminologi, 2(2), 88–101.

Widyaningsih, R., & Kuntarto, K. (2018). Family Suicide Bombing: A Psychological Analysis of Contemporary Terrorism. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 26(2), 295. https://doi.org/10.21580/ws.26.2.3111

Yusuf, M. Z., & Mutiara, D. (2022). Diseminasi Informasi Moderasi Beragama: Analisis Konten Website Kementerian Agama. Dialog, 45(1), 127–137. https://doi.org/10.47655/dialog.v45i1.535

Published

2023-07-31

How to Cite

Parwanto, W. (2023). SIMBOLISASI MODERASI BERAGAMA: KAJIAN ATAS SIMBOL DAN KEBIJAKAN PAKAIAN BATIK MODERASI BERAGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI . Journal of Religious Policy, 2(1), 175–208. https://doi.org/10.31330/repo.v2i1.22