MODEL PELESTARIAN WARISAN BUDAYA, KONSERVASI LINGKUNGAN, DAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN: STUDI ATAS SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI KUNINGAN

CULTURAL HERITAGE PRESERVATION MODEL, ENVIRONMENTAL CONSERVATION, AND CULTURAL ADVANCEMENT: A STUDY ON CIPARI ARCHEOLOGICAL PARK, KUNINGAN

https://doi.org/10.31330/repo.v2i2.35

Authors

  • Asep Saefullah Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
  • Arif Syibromalisi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia
  • Dede Burhanudin Badan Riset dan Inovasi Nasional, Indonesia

Keywords:

Warisan Budaya, Konservasi Lingkungan, Pemajuan Kebudayaan, Kearifan Lokal, Taman Purbakala Cipari

Abstract

Tulisan ini membahas kontribusi pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan bagi pemajuan kebudayaan dan penguatan karakter masyarakat. Dalam hal kebijakan agama, tulisan ini mengangkat tentang kesalihan sosial dalam memakmurkan bumi, yaitu pemanfaatannya, penjagaannya, dan pelestariannya untuk generasi yang akan datang. Keselarasan agama dan budaya dalam konteks pelestarian lingkungan juga termasuk bahasan dalam artikel ini. Objek kajiannya adalah Situs Taman Purbakala Cipari, Cigugur, Kuningan, Jawa Barat. Fokus kajian meliputi nilai-nilai budaya, praktik tradisional, dan upaya konservasi lingkungan yang melibatkan masyarakat lokal. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Data dikumpulan melalui studi pustaka dan observasi. Dalam analisis digunakan teori ekologi budaya dan konstruksi sosial. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat di sekitar Situs Taman Purbakala Cipari memiliki kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan, seperti praktik pertanian ramah lingkungan (PRL) dan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Nilai-nilai ini tercermin pada pembagian hutan, aturan adat pengelolaan hutan, pengelolaan air dan sampah dengan konsep reuse, reduce, dan recycle (3R). Hubungan antara pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan sangat signifikan dalam menjaga keberlanjutan dan identitas masyarakat, juga berkontribusi pada pemajuan kebudayaan. Pengetahuan lokal, praktik tradisional, dan nilai-nilai budaya merupakan dasar yang kuat bagi pelestarian lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. Interaksi yang harmonis antara budaya dan lingkungan memberikan peluang untuk pengembangan ekowisata berkelanjutan, pendidikan budaya, dan penyadaran sejarah. Dalam konteks global, integrasi pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan dapat menjadi model yang relevan untuk pemajuan kebudayaan; yang berkontribusi pada penguatan karakter, identitas budaya, dan keberlanjutan lingkungan. 

References

Abd. Aziz. (2014). Konservasi alam dalam perspektif etika Islam; Tantangan dan tuntutan globalisasi. Akademika 19(2): 302–21.

Adnyana, I Gede Ade Putra, and Nyoman Alita Udaya Maitri. (2014). Pelestarian lingkungan hidup berbasis kearifan lokal (local wisdom) di Desa Tenganan Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Jurnal Media Komunikasi Geografi 15(2): 1–16. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKG/article/view/11425.

Berkes, Fikret, and Nancy J. Turner. (2006). Knowledge, learning and the evolution of conservation practice for social-ecological system resilience. Human Ecology 34(4): 479–94.

Casym, Yoen Aulina. (2014). Situs Cipari: Taman Purbakala Ini (Sempat) Bikin Aku Kecewa. https://www.kompasiana.com/yoenaulina/552e13606ea834f2338b458c/situs-cipari-taman-purbakala-ini-sempat-bikin-aku-kecewa (August 31, 2023).

Colchester, Marcus. (2004). Conservation policy and indigenous peoples. Environmental Science and Policy 7(3): 145–53.

Darusman, Yus. (2016). Kearifan lokal dan pelestarian lingkungan. Jurnal Cendekiawan Ilmiah PLS 1(1): 1–15.

Dit. PCBM. (2018). Museum Situs Taman Purbakala Cipari Harus Disegarkan Kembali. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/museum-situs-taman-purbakala-cipari/%0A (August 31, 2023).

Fitri, Isnen, Yahaya Ahmad, and Faizah Ahmad. (2015). Conservation of tangible cultural heritage in Indonesia: A review current national criteria for assessing heritage value. Procedia - Social and Behavioral Sciences 184(August 2014): 71–78. http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.05.055.

Gilek, Michael et al. (2021). In search of social sustainability in marine spatial planning: A review of scientific literature published 2005–2020. Ocean and Coastal Management 208(105618): 1–14. https://doi.org/10.1016/j.ocecoaman.2021.105618.

Gunaesa, Iwan. (2020). Situs Purbakala Cipari, Bukti Kebudayaan Masa Prasejarah. https://bandungklik.com/situs-purbakala-cipari-bukti-kebudayaan-masa-prasejarah/pariwisata/cagar-budaya/ %0A (August 31, 2023).

Hengky. (2015). Vindicating sustainable leisure in Kuningan, West Java, Indonesia. International Journal of Social Science Research 3(1): 1–12.

Holilah, Mina. (2015). Kearifan ekologis budaya lokal masyarakat adat Cigugur sebagai sumber belajar IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 24(2): 163–78.

Hosen, Nadzirah, and Hitoshi Nakamura. (2020). Local knowledge for global actions: The role of traditional ecological knowledge in climate change adaptation. Environment-Behaviour Proceedings Journal 5(13): 37–43.

Ingold, Tim. (2002). The Perception of the Environment. London: Routledge and Taylor & Francis Group.

Istianah. (2015). Upaya pelestarian lingkungan hidup dalam perspektif hadis. Riwayah 1(2): 249–70.

Kastanakis, Minas N., and Benjamin G. Voyer. (2014). The effect of culture on perception and cognition: a conceptual framework. Journal of Business Research 67(4): 425–33.

Kementerian Agama RI. (2020). Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2020-2024. Jakarta: Kementerian Agama RI. https://bali.kemenag.go.id/uploads/media/2020/07/RENSTRA_KEMENAG_2020-2024.pdf.

Laporte, Luc et al., eds. (2022). I Megaliths of the World. Oxford: Archaeopress Publishing Ltd.

Mahardhika, Nida Wasilla, and Oda I B Hariyanto. (2016). Daya Tarik Museum Situs Taman Purbakala Cipari Sebagai Wisata Minat Khusus. III(1): 11–19.

Manuaba, I. B. Putera. (2008). Memahami teori konstruksi sosial. Masyarakat, Kebudayaan dan Politik 21(3): 221–30.

Matos, Amemarlita, Laura Barraza, and Isabel Ruiz-Mallén. (2021). Linking Conservation, Community Knowledge, and Adaptation to Extreme Climatic Events: A Case Study in Gorongosa National Park, Mozambique. Sustainability 13(6478): 1–15.

Mekonen, Sefi. (2017). Roles of traditional ecological knowledge for biodiversity conservation.” Journal of Natural Sciences Research 7(15): 21–27.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. (2018). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.7/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2018 Tentang Pedoman Kajian Kerentanan, Risiko, Dan Dampak Perubahan Iklim.

Menteri Lingkungan Hidup RI. (2013). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2013 Tentang Audit Lingkungan Hidup.

Menteri Negara Lingkungan Hidup RI. (2012). Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Muhammad, Abdullah. (2022). Urgensi pelestarian lingkungan hidup dalam Al-Qur’an. Jurnal Pilarr : Jurnal Kajian Islam Kontemporer 13(1): 67–87.

Nahak, Hildgardis M.I. (2019). Upaya melestarikan budaya Indonesia di era globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara 5(1): 65–76.

Niswah, Chirun. (2018). Tradisi ruwahan masyarakat melayu Palembang dalam perspektif fenomenologis. TAMADDUN: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam 18(2): 69–86. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tamaddun/article/view/2785.

Nugraha, Ahmad Hutama Adhi, and Victor Novianto. (2022). Nilai kearifan lokal pada pelestarian lingkungan Telaga Ranjeng Kabupaten Brebes. Jurnal Sosialita 17(1): 111–26.

Pemerintah RI. (2009). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

———. (2010). Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

———. (2012). Peraturan Pemerintah No 25 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.

———. (2017). Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.

Pierotti, Raymond, and Daniel Wildcat. (2000). Traditional ecological knowledge: The third alternative (commentary). Ecological Applications 10(5): 1333–40.

Popova, Ulia. (2014). Conservation, traditional knowledge, and indigenous peoples. American Behavioral Scientist 58(1): 197–214.

Priantia, Ayu Yuliana. (2018). Strengthening national identity through tour education purbakala Cipari Kuningan archaelogical site. International Journal Pedagogy of Social Studies 2(2): 1–6.

Ratna, Nyoman Kutha. (2016). Metodologi Penelitian: Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riky. (2020). Menyambangi Pemukiman Manusia Purba Di Taman Purbakala Cipari. https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/menyambangi-pemukiman-manusia-purba-di-taman-purbakala-cipari/%0A%0A (August 31, 2023).

Ruiz-Mallén, Isabel, and Esteve Corbera. (2013). Community-Based conservation and traditional ecological knowledge: Implications for social-ecological resilience. Ecology and Society 18(4): 12.

Sobarna, Cece et al. (2019). Pembinaan keragaman budaya (Kearifan lokal masyarakat Sunda) dalam rangka pelestarian lingkungan hidup dan ekowisata …. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 4(1): 17–23. http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/view/20606%0Ahttp://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/20606/13078.

Steimer-Herbet, Tara. (2018). Indonesian megaliths: A forgotten cultural heritage. Indonesian Megaliths: A Forgotten Cultural Heritage: 1–102.

Sufia, Rohana, Sumarmi, and Ach Amirudin. (2016). Kearifan lokal dalam melestarikan lingkungan hidup (Studi kasus masyarakat adat Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Pendidikan 1(4): 1–6. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/6234.

Suhartini. (2007). Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta: 206–18.

Suhendar, Haris. (1997). Album Tradisi Megalitik Di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sulistyo, Wahyu Djoko, and Onok Yayang Pamungkas. (2020). Pemanfaatan situs sejarah peradaban Islam di Kota Malang sebagai aktivitas belajar untuk menanamkan nilai karakter. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya 10(1): 1–15. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/JA/article/view/5095.

Suyatman, Ujang. (2018). Teologi lingkungan dalam kearifan lokal masyarakat Sunda. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam 15(1): 77–88.

Syarif, Erman. (2017). Pengelolaan lingkungan dalam perspektif kearifan lokal masyarakat adat Karampuang Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal Sainsmat VI(2): 49–55. https://ojs.unm.ac.id/sainsmat/article/view/6465/3698.

Syukur, Abdul, and Husnul Qodim. (2016). Islam, tradisi lokal, dan konservasi alam: Studi kasus di Kampung Dukuh Kabupaten Garut. Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam 10(1): 139–66. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/339.

Turmudi, Endang, and Sugih Biantoro. (2014). Politik Ekonomi, Pelestarian Warisan Budaya Trowulan. Jakarta: Gading Inti Pratama.

United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat). (2014). Cities and Climate Chnage Initiaive; Climate Change Vulnerability Assessment Makassar Indonesia. : 1–28.

Widyanti, Triani. (2015). Penerapan nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya masyarakat kampung adat Cireundeu sebagai sumber pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial 24(2): 161–66.

Published

2023-12-11

How to Cite

Saefullah, A., Syibromalisi, A., & Burhanudin, D. (2023). MODEL PELESTARIAN WARISAN BUDAYA, KONSERVASI LINGKUNGAN, DAN PEMAJUAN KEBUDAYAAN: STUDI ATAS SITUS TAMAN PURBAKALA CIPARI KUNINGAN: CULTURAL HERITAGE PRESERVATION MODEL, ENVIRONMENTAL CONSERVATION, AND CULTURAL ADVANCEMENT: A STUDY ON CIPARI ARCHEOLOGICAL PARK, KUNINGAN. Journal of Religious Policy, 2(2), 383–416. https://doi.org/10.31330/repo.v2i2.35