KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENCEGAH POLITISASI AGAMA PADA PEMILU 2024

https://doi.org/10.31330/repo.v3i2.44

Authors

  • Yoan Colina Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya, Indonesia

Keywords:

Policy, Government and Politicization of Religion, Kebijakan, Pemerintah Indonesia, Politisasi Agama, Pemilu

Abstract

Pada pemilu 2019 lalu, politisasi agama masih terjadi dalam persaingan politik antara kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, mengakibatkan indeks kerukunan umat beragama Nasional mengalami penurunan drastis pada tahun 2020 pasca pemilihan umum (Indeks KUB 2017-2021). Dalam menghadapi pemilihan umum yang dijadwalkan pada tahun 2024 mendatang, terdapat berbagai tantangan dan risiko yang akan dihadapi, salah satunya ialah bahaya potensial dari polarisasi dan terjadinya friksi di dalam masyarakat yang muncul akibat politisasi agama, oleh sebab itu pemerintah selaku penyelenggara Negara memegang peranan penting dalam melakukan upaya pereventif agar mencegah terjadinya politik identitas kembali terjadi pada pemilu 2024 mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan yang ditetapkan dan diterapkan oleh pemerintah guna mencegah politisasi agama dalam menyongsong pemilihan umum tahun 2024 di Indonesia.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (Library research). Hasil penelitian ini mengungkap adanya penurunan indeks kerukunan umat beragama pada tahun 2020 pasca pemilu 2019, dan temuan lainnya mengungkap bahwa kebijakan pemerintah berupa regulasi sebenarnya sudah mengatur pelarangan terhadap diskriminasi terkait SARA. Namun, belum ada aturan yang mengatur secara eksplisit dan konkrit pelarangan terhadap tindak politisasi agama.

References

Arifin, T. (2018). Kebijakan publik dan transparansi penyelenggaraan pemerintahan daerah. PT Pustaka Indonesia Press.

Puwanto, E. A. (2018). Konsep dan aplikasi implementasi kebijakan publik.

Huntington, S. P. (1993). The clash of civilizations and the remaking of the world order. Simon and Schuster.

Islamy, I. S. (2019). Prinsip-prinsip perumusan kebijakan negara. Bumi Aksara.

Iskandar, J. (2017). Kapita selekta teori administrasi negara. Puspaga.

Zed, M. (2018). Metode penelitian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia.

Al-Farisi, L. S. (2020). Politik identitas: Ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara Pancasila. Aspirasi, 10(2), 77–90.

Mthethwa, R. M. (2018). Critical dimensions for policy implementation. African Journal of Public Affairs, 5(2). ISSN: 0136-1142.

Rian, N. D. (2017). Kebijakan publik: Formulasi, implementasi, dan evaluasi. PT Elex Media Komputindo.

Samodra, W. D. K. (2017). Evaluasi kebijakan publik. Raja Grafindo Persada.

Younistalb, E. (2015). Implementation of public policy. Dartmouth.

Zainal Abidin. (2017). Kebijakan publik (Edisi revisi). Pancur Siwah.

Allcott, H., & Gentzkow, M. (2017). Social media and fake news in the 2016 election. Journal of Economic Perspectives, 31(2), 211–236. https://doi.org/10.1257/jep.31.2.211

Andriani, H. (2019). Politik hukum perundang-undangan pada bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan undang-undang yang responsif. In Menggagas arah kebijakan reformasi regulasi di Indonesia (pp. 1–10). Yayasan Studi Hukum dan Kebijakan.

Anggraini, T. (2018). Perludem: Ambang batas parlemen jadikan Pemilu 2019 sengit. Liputan6.com. https://www.liputan6.com/perludem-ambang-batas-parlemen-jadikan-pemilu-2019-sengit

Ardipandanto, A. (2020). Dampak politik identitas pada Pilpres 2019: Perspektif populisme. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 11(1), 43–63. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.16590.66887

Asshiddiqie, J. (2014). Pengantar ilmu hukum tata negara (6th ed.). Rajawali Pers.

Badan Pengawas Pemilu RI. (2019). Pemantauan hoax 16 Maret–16 April Bawaslu: 2019.

Budiardjo, M. (2008). Dasar-dasar ilmu politik. PT Gramedia Pustaka Utama.

Chusniyah, T., & Pitaloka, A. (2016). Pengaruh identitas nasional, etnis, dan agama terhadap multikulturalisme dalam menghadapi globalisasi di Indonesia. Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Malang. https://fpsi.um.ac.id/pengaruh-identitas-nasional-etnis-dan-agama-terhadap-multikulturalisme-dalam-menghadapi-globalisasi-di-indonesia/

Dwiyanti, A., et al. (2022). Catatan akhir tahun 2022: Kemunduran demokrasi dan kegagalan pemenuhan HAM di Indonesia. Yayasan Kebijakan Publik Jakarta Public Virtue Research Institute.

Fahmi, I. (2022). Tren dan popularitas sebutan cebong, kampret, buzzeRP, dan kadrun. Droneemprit. https://pers.droneemprit.id/tren-dan-popularitas-sebutancebong-kampret-buzerp-dan-kadrun/

Habibi, M. (2018, July 7). Analisis politik identitas di Indonesia. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.16590.66887

Hadiz, V. R. (2014). A new Islamic populism and the contradictions of development. Journal of Contemporary Asia, 44(1), 125–143. https://doi.org/10.1080/00472336.2013.832790

Herdiansah, A. G. (2017). Politisasi identitas dalam kompetisi Pemilu di Indonesia pasca 2014. Jurnal Bawaslu, 3(2), 169–183.

Lestari, D. (2019). Pilkada DKI Jakarta 2017: Dinamika politik identitas di Indonesia. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 4(4), 12–16.

Lestari, Y. S. (2018). Politik identitas di Indonesia: Antara nasionalisme dan agama. Journal of Politics and Policy, 1(1), 19–30.

Maarif, A. S., et al. (2010). Politik identitas dan masa depan pluralisme kita (p. 4). Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Wakaf Paramadina.

Machlis, E. (2022). Sunni participation in a Shi‘i-led Iraq: Identity politics and the road to redefining the national ethos. Studies in Ethnicity and Nationalism, 22(1), 123–140. https://doi.org/10.1111/sena.12358

Mair, P. (1990). The West European party system. Oxford University Press.

Mahfud, M. D. (2017). Politik hukum di Indonesia (Edisi revisi). Raja Grafindo Persada.

Nawir, & Mukramin. (2019). Identitas etnik dalam ranah politik. Jurnal Pancasila dan Kebangsaan, 13(2), 98–104. https://ojs.unm.ac.id/pir/article/view/10090

Supratikno, A. (2022). Reviewing identity politics from Pancasila democracy. EAI Endorsed Transactions on Scalable Information Systems, 11(1). https://doi.org/10.4108/eai.15-9-2021.2315573

Suroso, I. (2015, February 14). Insiden Chapel Hill: Akumulasi kampanye Islamophobia AS. Kiblat.net. http://www.kiblat.net/2015/02/14/insiden-chapel-hill-akumulasi-kampanyeislamophobia/

Colina, Y. (2022). Politik identitas sebagai ganjaran demokrasi: Ancaman kebangkitan politik sayap kanan pada Pilpres 2024. PT Sinar Begawan Khatulistiwa.

Published

2024-12-30

How to Cite

Yoan Colina. (2024). KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENCEGAH POLITISASI AGAMA PADA PEMILU 2024. Journal of Religious Policy, 3(2), 277–293. https://doi.org/10.31330/repo.v3i2.44