PEMIKIRAN GUS DUR: EVALUASI KEBIJAKAN KEAGAMAAN DI INDONESIA MELALUI LENSA PLURALISME DAN MULTIKULTURALISME
Keywords:
Gus Dur, religious policy, pluralism, multiculturalism, Indonesia, kebijakan keagamaan, pluralisme, multikulturalismeAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemikiran Gus Dur tentang kebijakan keagamaan di Indonesia, khususnya dalam konteks pluralisme dan multikulturalisme. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka. Sumber data utama adalah buku “Islamku, Islam Anda, Islam Kita” karya Gus Dur, serta sumber-sumber sekunder yang relevan. Penelitian ini menggunakan teori pluralisme John Hick sebagai kerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gus Dur memiliki pemikiran yang progresif, kritis, dan inklusif tentang kebijakan keagamaan di Indonesia. Gus Dur menolak sikap eksklusivisme dan fanatisme agama yang dapat menimbulkan konflik dan diskriminasi. Gus Dur mengusung konsep pluralisme agama yang mengakui dan menghargai keberagaman agama sebagai realitas sosial dan sejarah. Gus Dur juga mengadvokasi multikulturalisme sebagai paradigma yang mendorong dialog, kerjasama, dan toleransi antar agama. Gus Dur berpendapat bahwa kebijakan keagamaan di Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme, serta melindungi hak-hak asasi manusia, demokrasi, dan keadilan sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Gus Dur tentang kebijakan keagamaan di Indonesia memiliki relevansi dan urgensi yang tinggi, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi, radikalisme, dan intoleransi. Pemikiran Gus Dur dapat menjadi inspirasi dan acuan bagi pembuat kebijakan, akademisi, aktivis, dan masyarakat umum dalam membangun Indonesia yang damai, harmonis, dan maju.
References
Ali, N., & Noor, S. (2019). Pendidikan Islam multikultur: Relevansi, tantangan, dan peluang. Jurnal Hadratul Madaniyah, 6(1), 24–42.
Amicus. (2010). In the Constitutional Court of Indonesia: Judicial review of Law Number 1/PNPS/1965 concerning the prevention of religious abuse and/or defamation. Egyptian Initiative for Personal Rights.
Anam, A. M. (2019). Konsep pendidikan pluralisme Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 17(1), 81–97.
Arif, S. (2020). Moderasi beragama dalam diskursus negara Islam: Pemikiran KH Abdurrahman Wahid. Jurnal Bimas Islam, 13(1), 73–104.
Choirul Mahfud. (2018). The role of Islamic education teachers of early age in the eradication of illiteracy in Indonesia. Nur El-Islam: Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan, 5(1), 1–15. https://doi.org/http://ejournal.staiyasnibungo.ac.id/index.php/nurelislam/article/view/94
Choli, I. (2020). Pendidikan agama Islam dan industri 4.0. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2), 20–40.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2018). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (5th ed.). SAGE Publications.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1
Fawa’id, M. R. (2019). Masyarakat madani dan tantangan radikalisme. Journal of Islamic Civilization, 1(2), 130–142.
Fuadi, A. (2020). Keragaman dalam dinamika sosial budaya kompetensi sosial kultural perekat bangsa. Deepublish.
Halili, H. (2014). UU No. 1/PNPS/1965 dan tafsir pembatasan kebebasan beragama/berkeyakinan di Indonesia. Jurnal Hak Asasi Manusia, 11(11), 95–114.
Hick, J. (2010). Dialogues in the philosophy of religion. Springer.
Ihsani, A., Amiruddin, F., Febriyanti, N., & Syakuuroo, S. K. A. (2021). Gus Dur’s multicultural da’wah and its relevance to modern society. El Harakah, 23(1), 103–122.
Irfani, S., Riyanti, D., & Muharam, R. S. (2021). Rand design generasi emas 2045: Tantangan dan prospek pendidikan kewarganegaraan untuk kemajuan Indonesia. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan, 14(2).
Kaha, S. C. (2020). Dialog sebagai kesadaran relasional antar agama: Respons teologis atas pudarnya semangat toleransi Kristen-Islam di Indonesia. Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja, 4(2), 87–96. https://doi.org/10.37368/ja.v4i2.165
Kamil, A. (2024). Gus Dur, pluralisme, dan moderasi beragama. Penerbit Adab.
Kawakip, A. N. (2020). Globalization and Islamic educational challenges: Views from East Javanese pesantren. Ulumuna: Journal of Islamic Studies, 24(1), 45–67. https://doi.org/10.20414/ujis.v24i1.385
Lestari, J. (2020). Religious pluralism in Indonesia: Challenges and opportunities for national unity. Al-Adyan: Journal of Religious Studies, 1(1), 35–54.
Liata, N., & Fazal, K. (2021). Multikultural dalam perspektif sosiologis. Abrahamic Religions: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(2), 188–201.
Muchith, H. M. S. (2023). Pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam (PAI) berbasis moderasi beragama. Nas Media Pustaka.
Muis, A. (2020). Kerukunan umat beragama dalam bingkai NKRI. In STAIN Jember Press.
Natalis, A., & Hakim, A. R. (2021). Politik hukum Permendag Nomor 48 Tahun 2018 dalam perspektif hukum progresif. Masalah-Masalah Hukum, 50(4), 373–386.
Panjaitan, A. A., & Purba, C. S. (2018). Tantangan yang dihadapi perempuan di Indonesia: Meretas ketidakadilan gender. Jurnal Hukum Media Bhakti.
Rijaal, M. A. K. (2021). Fenomena intoleransi antar umat beragama serta peran sosial media akun Instagram Jaringan Gusdurian Indonesia dalam menyampaikan pesan toleransi. Syiar: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 1(2), 101–114.
Rohman, A., & Ningsih, Y. E. (2018). Pendidikan multikultural: Penguatan identitas nasional di era revolusi industri 4.0. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 1, 44–50.
Published
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2025 Journal of Religious Policy

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Journal of Religious Policy by the Office of Religious Research and Development Jakarta, Research and Development Agency, Religious Education and Training, Ministry of Religion of the Republic of Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.